Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan pejabat utama meninjau lokasi banjir dan tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Rabu (17/2/2021) sore. Di lokasi itu, rombongan juga menyambangi posko tanggap darurat serta tempat pengungsian korban longsor.
Kapolda mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan 400 personil gabungan dari TNI, Polri, Tagana serta para relawan untuk mencari korban bencana yang masih tertimbun tanah longsor. Sebab, hingga saat ini masih ada 6 orang yang belum ditemukan dan diduga tertimbun tanah longsor.
“Untuk mencari korban yang belum ditemukan akibat bencana tanah longsor, kami menerjunkan 400 personil gabungan,” kata Irjen Nico usai meninjau lokasi longsor.
Pencarian korban longsor dengan ratusan personil gabungan itu juga melibatkan anjing pelacak untuk mendeteksi korban yang ada di titik-titik tertentu. Tak hanya itu, Nico menyebut, pihaknya juga mendatangkan psikolog untuk mendampingi anak-anak korban longsor agar tidak mengalami trauma yang berkelanjutan.
“Selain itu juga menerjunkan tim psikolog untuk memulihkan trauma healing bagi anak-anak,” kata Jenderal bintang dua tersebut.
Berdasarkan update data, ke 13 jenazah korban longsor dan korban hilang sudah berhasil teridentifikasi. Berikut identitasnya:
- Khazanah (46), perempuan, warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, ditemukan pada hari Minggu tanggal 14 Februari
- Sri Utami (31), perempuan hamil 4 bulan, warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06 Kecamatam Ngetos, ditemukan pada hari Minggu tanggal 14 Februari.
- Fatim Yulaikah, perempuan (29) warga Dusun Selopuro Desa Ngetos, ditemukan pada hari Minggu tanggal 14 Februari, dimakamkan di rumah orang tuanya di wilayah Kecamatan Pace.
- Yatemo (70), laki-laki , warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Desa Ngetos, ditemukan pada hari Senin tanggal 15 Februari.
- Arsy Nendra (5) Laki-laki, warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Desa Ngetos ditemukan pada hari Senin tanggal 15 Februari.
- Sdri. Friska Ameliya alias Sita, Perempuan, warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Ds Ngetos, Kecamatan Ngetos, ditemukan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2021 pada saat ditemukan memakai kaos PSHT yang identik dengan baju milik korban.
- Umi, (21) warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Ds Ngetos, Kecamatan Ngetos, ditemukan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2021.
- Parmiati, (36), perempuan, warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Ds Ngetos, Kecamatan Ngetos ditemukan hari Senin tanggal 15 Februari 2021.
- Putra, (5) laki-laki, warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Ds Ngetos, Kecamatan Ngetos, ditemukan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2021.
- Yono, laki-laki warga Dusun Selopuro, RT 01 RW 01, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, ditemukan pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2021.
- Yatini (41), perempuan, warga Dusun Selopuro, RT 01 RW 06, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, diitemukan pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2021.
- Dimas, laki-laki, rentang umur berdasar gigi 7 – 12 tahun, warga Dusun Selopuro, RT 01 RW 06 Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, ditemukan pada hari Selasa tanggal 16 Februari 2021.
- Muryanto (55), laki-laki warga Desa Candirejo RT 01 RW 01, Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, ditemukan pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2021.
Sementara untuk data 6 korban yang hilang atau belum ditemukan yakni, Parimun, Muriyam, Sunar, Prasetyo, Rama, dan Reihan. Ke enam korban warga Dusun Selopuro RT 01 RW 06, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos.